List Product

Followers


Kupu Biru

Kita Bisa menjadi LUAR BIASA!

Abadi Selamanya 01.12



          Aku dilahirkan dari keluarga sederhana, ayah dan ibuku adalah anak tunggal. Ibu meninggal saat melahirkanku. Maka dari itu sejak dilahirkan aku hanya hidup berdua dengan ayah. Ayah tidak seperti ayah- ayah yang lain. Ayahku tetap nomor satu sampai kapanpun. Ayah memang seorang tuna rungu dan tuna wicara, tapi ayah adalah orang yang spesial dihatiku. Ayah bekerja sebagai pemulung. Beliau bekerja membanting tulang demi masa depanku. “Anakku… kamu tidak boleh seperti ayah, kamu harus bisa lebih baik dari ayah”, itulah kata-kata yang selalu beliau ucapkan kepadaku.
          Itu juga yang membuat aku kuat hingga saat ini, kuat dengan ejekkan teman-temanku. Rasanya itu sudah menjadi makanan sehari-hari. Tapi tak henti-hentinya ayah memberikan semangat kepadaku.
          Jenjang SMA pun ku tempuh. Semakin hari semakin berat pula bebanku. Aku mulai tak tahan dengan ejekan teman-temanku. Semangat yang selama ini seperti baja, sekarang mulai terkikis.
Aku malu mempunyai ayah yang bisu dan tuli. Terlebih lagi saat aku telah mengenal cinta. Kekasihku meninggalkan ku karena dia mengetahui bahwa ayahku bisu dan tuli.
Aku benar-benar menjadi orang yang hina di dunia ini. Aku tak bisa mendapatkan semua yang ku mau. Aku ingin seperti teman-temanku yang selalu mendapatkan apa yang mereka inginkan, bisa membeli baju-baju bagus, pergi ke pesta dengan kekasih mereka.
Tuhan  tidak adil. Mengapa aku tidak bisa seperti mereka?
 
Aku mulai frustasi dengan semua itu. Hingga aku ingin benar-benar bebas. Aku bolos sekolah, selalu pulang malam hingga membuat ayah marah. Aku tak mempedulikan hal itu, yang terpenting aku bisa bersenang- senang. Aku bisa merasakan indahnya dunia yang selama ini tak bisa aku rasakan.
Tapi semua itu bukan membuatku lepas dari frustasi yang aku rasakan, malah aku semakin tak terarah dan putus asa. Hingga suatu ketika aku benar-benar diujung tombak. Aku bunuh diri, mengiris pergelangan nadiku.
Aku lemas tak sadarkan diri. Ayah bingung, tanpa seperser uangpun ayah membawaku ke rumah sakit. Beliau menyusuri jalan sambil menggendongku. Sedang aku telah lemah kehabisan darah.
Saat tiba di rumah sakit, aku segera ditangani oleh dokter. Ketika aku koma, aku berasa berada di depan sebuah pintu yang sangat besar. Pintu itu terbuka dan aku hendak memasukinya, tapi tiba-tiba ayah datang dan memberi tahukan bahwa ada yang masih ketinggalan. Oleh karena itu aku kembali dan tidak jadi melewati pintu besar itu.
Entah apa yang terjadi pada setelah itu. Hingga satu hari kemudian aku sadarkan diri. Perlahan ku buka matadan bersyukur aku masih diberikan kesempatan untuk hidup.
Tapi apa yang terjadi…………………..
Kenyataan pahit yang harus ku hadapi. Ternyata ayah meninggalkan. Kata dokter, ayah meninggal karena kehabisan darah. Ayah memberikan darahnya kepadaku. Ayah tak ingin aku pergi disaat hari ulang tahunku yang ke 17. Namun, karenaku ayah meninggal.
Setelah aku tiba dirumah, ternyata sebelum aku bunuh diri ayah menyiapkan kue ulang tahun untukku. Secarik kertas yang berisi surat yang beliau tulis.
“ anakku, ayah memang tuli dan bisu. Ayah tak bisa berkomunikasi seperti orang-orang pada umumnya. Kamu harus tetap kuat, jangan hiraukan cemoohan orang. kamu adalah kebanggaan ayah. Ayah yakin, suatu saat kamu bisa menjadi Luar biasa. Selalu tersenyum ,nak. Ayah akan bahagia jika engkau bahagia. “
Seketika aku meneteskan air mata. Aku tak sanggup hidup tanpa ayah. Ayah yang selalu menyayangiku, memberiku semangat dan membuatku selalu tersenyum. Maafkan aku ayah.
Mulai saat itu, aku bangkit. Aku harus tegar. Aku harus bisa membuktikan kepada ayah bahwa aku bisa membanggakan beliau.
Ayah I Love U forever.

Selamat Hari Kartini 14.10


Inilah pahlawan favoritku. Bundo Kartini, sosok perempuan kuat serta penuh semangat. Flash Back waktu beliau dihadapkan pada masalah emansipasi wanita. Meski banyak pihak-pihak yang tidak mendukung keinginan beliau namun pada akhirnya beliau mampu menjunjung emansipasi wanita. Coba bayangkan apabila   wanita jaman sekarang masih terbelenggu dengan pembatasan-pembatasan yang menyangkut emansipasi, pastinya tidak ada perkembangan pada dunia perempuan. Saya mewakili Kaum Perempuan di Indonesia berterimakasih kepada Bundo Kartini. Meskipun raga Bundo Kartini sudah tiada tapi Semangat, Kerja keras serta Jiwa Bundo selalu ada dalam hatiku dan Kartini - kartini yang lain. 
Kepada Kaum Hawa dimanapun anda berada, tunjukkan pada dunia bahwa Kita Bisa Menjadi Luar Biasa dan Kita Bisa Berprestasi. Maka dari itu jangan pernah ada kata menyerah, tetap Optimis menuju Masa Depan yang lebih Cerah. Namun jangan sampai melalaikan tugas kita sebagai perempuan. 
Untuk anda yang Kaum Adam, hormatilah kaum  Hawa sebagaimana menghormati Ibu anda :).

Selembar Memori Pedih 21.21



Selamat Ulang Tahun , Kawan...
Selamat menikmati duniamu yang baru,
Selembar memori pedih ketika itu
membiarkan berlalu,
seperti air menuju samudra
begitu pedih, dan terluka

Selembar memori pedih ketika itu
Kini telah lenyap sudah
Kenangan itu, impian itu, angan itu,
semua hilang
Ia telah pergi membawa semua harapan

Selembar memori pedih ketika itu
tlah menunjukkan merahnya kepedihan dan hitamnya kematian
kau lambaikan tangan-tangan harapan
hingga terserak dan berguguran di atas tanah yang berdebu
dan Pejalan barupun mulai menyapamu
Menuju rumah yang baka
Di akhir sebuah senja
Selamanya

kawan...
tetaplah berjalan... tetaplah berjalan mencintai takdirmu
Meski gemuruh ketika pagi datang menjanjikan harapan demi harapan
Sesak nafasku tertindih oleh sejuta keragu-raguan
Pudar pandang tak mengerti
Bukan menghindari sebuah memori

Namun mengais tanah dan mencari
Makna lisan mu yang begitu dalam..
Arti sikapmu begitu luas..
Kata hatimu begitu menghujam..
Tak mampu ku menatap..
Tak mampu ku berucap..
Tak mampu ku besikap..
Hanya hati yang dapat menangkap dan merasakan..
merelakan kepergianmu kawan

By : Sri Utami

Istighosah Akbar Menjelang UNAS 2012 21.21



Hari ini Otakku berasa di instal Ulang. Yah.... bagaimana tidak, adanya Renungan + motivasi membuat ku ga' kuat nahan air mata. Alhasil, nangis semua (baru kali ini siswa kelas XII nangis berjamaah).

Sedikit menceritakan kronologinya dari awal:
1. Pagi-pagi berangkat bersama enyak ke sekolah.
2. Sampai di sekolah : Istghosah, Sholat Dhuha, etc
3. Nangis Berjamaah
4. Saling meminta maaf.
5. Melanjutkan perjalanan ke SMP 1 Purwodadi (sekolah waktu aku belum mengenal lope2(baca = love), and then ke SDN Lebakrejo 02 (sekolah ketika aku lagi seneng-senengnya dolan) (baca = bermain.
6. Yang terakhir adalah Go Home.

Nah, sekarang saya jabarkan satu persatu :
Pertama,
Pagi-pagi sekitar pukul 05.30, enyak sudah siap berangkat. (huaaaa, pagi bener yak., ini mau istighosah apa gantiin pak satpam buka gerbang?! :D )

Kedua,
Sudah jelas, jadi tidak saya ceritakan.

Ketiga,
Nangis berjamaah yang dikarenakan renungan yang diiringi instrumen(yang pasti instrumennya nyesek (baca = menyentuh hati)dengan mata terpejam.
Saat membuka mata, ku lihat hampir semuanya(teman-teman, wali murid, dan guru-guru) nangis.

Keempat,
Saling meminta maaf. Saat itu perasaanku seperti es campur, ada seneng, sedih, manis, asem, asin, etc. Minta maaf (sambil berpelukan + nangis) bersama sahabatku Rini dan teman-teman ARMMI (Arek MM Siji). Plong... dah...
Dengan mataku yang masih sembab dan silau (karena semua mengenakan baju muslim warna putih)aku mencari enyak.
Setelah ketemu, Aku peluk erat beliau. Eh.. beliaunya malah ngikut nangis :')

Kelima dan keenam,
Ke SMP dan SD (tempat Orang-orang yang aye sayang). Temu kangen bersama guru-guru + meminta doa restu.

Yang Terakhir, Pulang.

Intinya :
Tami minta maaf ya... jika ada kesalahan, baik yang Tami sengaja(insya allah tidak ada) maupun yang kagak aye sengaja.
Mohon Doa Restu agar Lancar dalam melakanakan UJIAN + mendapatkan HASIL yang memuaskan + LULUS 100%.
amin.
SEMANGAT!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
We Can Do It!! :)

aye berharap, semoga aye bisa membanggakan orang-orang yang aye sayang (ortu, sahabat, dan my♥)